Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

ADVERTISEMENT
iklan

Unisda Lamongan Perkuat Kampus Berdampak Lewat Inovasi Desa Mandiri dan Ketahanan Pangan

Jatim Now
23/11/2025, 9:27 PM WIB Last Updated 2025-11-23T14:27:23Z
ADVERTISEMENT



SCROLL TO RESUME CONTENT



Lamongan – Universitas Islam Darul ’Ulum (Unisda) Lamongan, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), menyelenggarakan Gelar Karya Produk Inovasi sekaligus penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025, Kamis (14/8/2025).

Mengusung tema “KKN Unisda Berdampak, Membangun Desa Mandiri”, kegiatan yang berlangsung di Halaman Gedung Rektorat Unisda tersebut memamerkan 76 produk inovasi hasil karya mahasiswa. Produk-produk ini lahir dari kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat desa, meliputi teknologi tepat guna, pengolahan potensi lokal, pengembangan digitalisasi usaha, hingga produk kreatif yang mendorong kemandirian ekonomi.

Beberapa inovasi yang ditelurkan mahasiswa antara lain Aplikasi E-Commerce Desa untuk memasarkan produk UMKM secara daring. Kemudian produk olahan buah sawo seperti selai, keripik, dan minuman segar yang diangkat dari potensi lokal Desa Drajat. Selain itu ada alat penyemprot menggunakan drone untuk pertanian yang lebih efisien, mesin pengolah limbah organik menjadi pupuk cair, sambal ikan asap khas Desa Centini, keripik daun kelor kaya nutrisi, Minuman Herbal Empon-Empon untuk daya tahan tubuh, serta Kemasan Ramah Lingkungan berbahan limbah daun.

Ada pula karya kreatif seperti Tas Anyaman Serat Pandan dan Kerajinan Hiasan Dinding dari Limbah Kayu yang mengangkat nilai estetika sekaligus keberlanjutan lingkungan.

Rektor Unisda, Muhammad Hafidh Nashrullah, memberikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa peserta KKN, baik yang berasal dari desa-desa mitra maupun dari KKN Luar Negeri di Thailand. Hafidh mengingatkan bahwa sejak KKN Internasional Unisda pertama kali digelar pada 2019, program ini terus berkembang hingga menginspirasi beberapa kampus terdekat untuk melakukan hal yang sama.

“Hal ini membuktikan bahwa Unisda mampu menjadi kampus yang berinovasi, membuka ruang kolaborasi lintas daerah dan lintas negara,” kata Hafidh.

Apresiasi juga datang dari para kepala desa yang mengakui manfaat langsung dari program KKN. Mereka menilai, karya mahasiswa Unisda tidak hanya sekadar ide, tetapi telah memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat, baik di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, maupun pelestarian lingkungan.

Lebih lanjut Hafidh menyampaikan, selama beberapa hari terakhir para dosen Unisda telah melaksanakan Assessment Lapangan (AL) untuk sejumlah program studi, yang seluruhnya mendapat apresiasi positif dari para asesor dari berbagai wilayah.

“Inovasi yang kita hadirkan melalui gelar karya ini, ditambah capaian positif dari proses AL, adalah fondasi kuat bagi masa depan Unisda dan desa-desa mitra yang lebih mandiri. Semoga pada wisuda tahun berikutnya Unisda resmi menyandang predikat kampus unggul pertama di Lamongan,” ujarnya.

Program Koperasi Merah Putih juga menjadi mitra strategis dalam mendukung keberlanjutan produk inovasi mahasiswa, sehingga karya-karya tersebut tidak berhenti pada prototipe, tetapi dapat dipasarkan dan memberi manfaat ekonomi secara luas.

“Dengan semangat Berdaya Saing Kuat, Mandiri, Berbudaya, Islami, dan Bertaraf Internasional, Unisda terus memperkuat sinergi antara dunia akademik, masyarakat, dan dunia usaha untuk menciptakan keberlanjutan pembangunan desa melalui Kampus Berdampak dan Koperasi Merah Putih,” ucap Hafidh. 

Iklan

ADVERTISEMENT
iklan